Sabtu, 27 Oktober 2012

Mengapa dia?



Aku menjadi anak yang pendiam setelah orang tuaku bercerai. Senyum kecil yang biasa aku pancarkan menghilang seketika seperti tertelan ombak. Akhir-akhir ini aku putuskan untuk pindah ke Perancis, ingin melupakan semua kejadian pahit dalam hidup dan membuka lembaran baru yang penuh dengan warna tanpa ada goresan-goresan hitam yang tak ku inginkan.
Pagi-pagi sekali aku sudah bergegas pergi ke bandara dengan koper besar berisi pakaian beberapa figura, alat mandi, dan beberapa perlengkapan yang lain.
Aku segera masuk pesawat tanpa kata-kata, memilih tempat duduk . Seorang laki-laki bertubuh tinggi menghampiri dan duduk di sebelahku. Pasawat yang aku tumpangi pun berangkat. Setelah 4 jam berlalu, kurasa kan cacing diperutku mulai merengek minta makan. Aku berusaha menahan namun tidak bisa, aku juga tak berani meminta makanan pada lelaki di sampingku ini. Dengan berbaik hati dan tanpa diperintah ia memberiku makanan. Aku mengambil sepotong roti di tangannya dan segera berterimakasih.
Pesawat mendarat pukul 12, aku segera mencari taksi menuju ATM untuk mengambil uang. Setelah itu aku pergi ke asrama yang sudah dipesan ayah. Asrama yang tak begitu mewah dengan barang, namun mewah dengan teman-teman baru.
Keesokan harinya aku mulai bersiap untuk kuliah setelah itu pergi ke bawah untuk pesan makan.
Di kampus....
Aku mulai masuk ke kelas pertamaku, kelas Biologi. Menunjukan surat pindah lalu dipersilahkan duduk. Aku duduk di samping seorang siswa laki laki bernama Jack. Orangnya sangat baik, ramah, dan murah senyum.
Sepulang kuliah Jack mengajakku pulang bersama karena asrama kita bertetangga. Di jalan kita bercanda tawa dan saling bertukar cerita. Sampai di asrama kita berpisah dan aku masuk ke kamarku.
Aku sangat suka dengan Jack, dengan gaya bahasanya yang sopan, dengan pandangan matanya yang membuat hatiku tenang. Semua itu membuatku tidak dapat berhenti memikirkannya.
Sudah 3 bulan berlalu, aku dan Jack semakin dekat. Semua kenangan suram saat di Indonesia seakan tertutupi dengan kenanganku bersama Jack. Jack adalah malaikat bagiku.
Suatu hari tanggal 01 september 2009,Jack mengajakku ke sebuah Taman bermain sekalian merayakan hari ulang tahunku. Kita pergi hanya berdua, bersenda gurau bersama. Dia membelikan sepasang  topi kelinci berwarna pink dan memberikannya padaku. Kita berfoto-foto dan benyanyi bersama. Terakhir kita naik kereta gantung, Jack mengatakan perasaannya padaku dan aku juga membalas perasaannya. Malam itu kita jadian, namun karena hari sudah larut mataku mulai lelah. Dan tanpa sadar aku tertidur di pundak Jack.
Pagi pagi sekali aku tersadar aku sudah berada di tempat tidurku di dalam apartemen. Aku berterima kasih pada Jack karena telah menggendong dan mengantarku pulang.
1 september 2012..
Hari ini 4 tahun kita jadian dan hari ini juga aku berulangtahun. Aku dan Jack membuat janji di Cafe Pasta “Leaf” jam 8 malam untuk merayakan hari ulang tahunku dan 4 tahun kita jadian.
Dari pukul 16:30 aku sudah bersiap siap dan memilih baju terbaik serta dandanan tercantik khusus untuk hari spesial ini. Aku segera berangkat ke Cafe Pasta”Leaf” dan segera mencari tempat duduk. Kira kira sudah 2 jam berlalu, waktu menunjukkan pukul 10 malam. Namun Jack belum juga datang, pikiran pikiran negatif melai mengelilingi otakku.
Tiba-tiba terdengar suara dering, aku harap ini telpon dari Jack. Saat aku angkat telepon, sungguh teriris hati ini ternyata Jack  telah tiada. Ia menabrak pembatas jalan dan mobilnya masuk jurang saat dalam perjalanan ke sini. Tak bisa kuterima, dalam benakku hanya ada kuingin menangis dan menyusulnya meski harus menyakitkan. Mungkin ku kan rindu senyum manisnya. “ kenapa ini terjadi? Kenapa dia datang dalam hidupku? Jika dia meninggalkanku.” begitu bayak pertanyaan yang datang dalam diriku. Ini adalah hari ulangtahun terburukku.
Setelah Jack di makamkan, hari hariku kembali suram. Aku pikir hidupku sudah tak ada artinya dan aku putuskan untuk bunuh diri. Sebuah kereta yang aku pilih menjadi jalan menyudahi hidup ini.
1...2...3...  tubuh ini terlempar hebat dan aku sudah tak tahu dimana aku berada.
Tempat serba putih dikelilingi banyak bunga.... aku terlihat anggun bersama Jack yang memakai tuxedo putih....

~THE AND~

0 komentar on "Mengapa dia?"

Posting Komentar

Mengapa dia?


Aku menjadi anak yang pendiam setelah orang tuaku bercerai. Senyum kecil yang biasa aku pancarkan menghilang seketika seperti tertelan ombak. Akhir-akhir ini aku putuskan untuk pindah ke Perancis, ingin melupakan semua kejadian pahit dalam hidup dan membuka lembaran baru yang penuh dengan warna tanpa ada goresan-goresan hitam yang tak ku inginkan.
Pagi-pagi sekali aku sudah bergegas pergi ke bandara dengan koper besar berisi pakaian beberapa figura, alat mandi, dan beberapa perlengkapan yang lain.
Aku segera masuk pesawat tanpa kata-kata, memilih tempat duduk . Seorang laki-laki bertubuh tinggi menghampiri dan duduk di sebelahku. Pasawat yang aku tumpangi pun berangkat. Setelah 4 jam berlalu, kurasa kan cacing diperutku mulai merengek minta makan. Aku berusaha menahan namun tidak bisa, aku juga tak berani meminta makanan pada lelaki di sampingku ini. Dengan berbaik hati dan tanpa diperintah ia memberiku makanan. Aku mengambil sepotong roti di tangannya dan segera berterimakasih.
Pesawat mendarat pukul 12, aku segera mencari taksi menuju ATM untuk mengambil uang. Setelah itu aku pergi ke asrama yang sudah dipesan ayah. Asrama yang tak begitu mewah dengan barang, namun mewah dengan teman-teman baru.
Keesokan harinya aku mulai bersiap untuk kuliah setelah itu pergi ke bawah untuk pesan makan.
Di kampus....
Aku mulai masuk ke kelas pertamaku, kelas Biologi. Menunjukan surat pindah lalu dipersilahkan duduk. Aku duduk di samping seorang siswa laki laki bernama Jack. Orangnya sangat baik, ramah, dan murah senyum.
Sepulang kuliah Jack mengajakku pulang bersama karena asrama kita bertetangga. Di jalan kita bercanda tawa dan saling bertukar cerita. Sampai di asrama kita berpisah dan aku masuk ke kamarku.
Aku sangat suka dengan Jack, dengan gaya bahasanya yang sopan, dengan pandangan matanya yang membuat hatiku tenang. Semua itu membuatku tidak dapat berhenti memikirkannya.
Sudah 3 bulan berlalu, aku dan Jack semakin dekat. Semua kenangan suram saat di Indonesia seakan tertutupi dengan kenanganku bersama Jack. Jack adalah malaikat bagiku.
Suatu hari tanggal 01 september 2009,Jack mengajakku ke sebuah Taman bermain sekalian merayakan hari ulang tahunku. Kita pergi hanya berdua, bersenda gurau bersama. Dia membelikan sepasang  topi kelinci berwarna pink dan memberikannya padaku. Kita berfoto-foto dan benyanyi bersama. Terakhir kita naik kereta gantung, Jack mengatakan perasaannya padaku dan aku juga membalas perasaannya. Malam itu kita jadian, namun karena hari sudah larut mataku mulai lelah. Dan tanpa sadar aku tertidur di pundak Jack.
Pagi pagi sekali aku tersadar aku sudah berada di tempat tidurku di dalam apartemen. Aku berterima kasih pada Jack karena telah menggendong dan mengantarku pulang.
1 september 2012..
Hari ini 4 tahun kita jadian dan hari ini juga aku berulangtahun. Aku dan Jack membuat janji di Cafe Pasta “Leaf” jam 8 malam untuk merayakan hari ulang tahunku dan 4 tahun kita jadian.
Dari pukul 16:30 aku sudah bersiap siap dan memilih baju terbaik serta dandanan tercantik khusus untuk hari spesial ini. Aku segera berangkat ke Cafe Pasta”Leaf” dan segera mencari tempat duduk. Kira kira sudah 2 jam berlalu, waktu menunjukkan pukul 10 malam. Namun Jack belum juga datang, pikiran pikiran negatif melai mengelilingi otakku.
Tiba-tiba terdengar suara dering, aku harap ini telpon dari Jack. Saat aku angkat telepon, sungguh teriris hati ini ternyata Jack  telah tiada. Ia menabrak pembatas jalan dan mobilnya masuk jurang saat dalam perjalanan ke sini. Tak bisa kuterima, dalam benakku hanya ada kuingin menangis dan menyusulnya meski harus menyakitkan. Mungkin ku kan rindu senyum manisnya. “ kenapa ini terjadi? Kenapa dia datang dalam hidupku? Jika dia meninggalkanku.” begitu bayak pertanyaan yang datang dalam diriku. Ini adalah hari ulangtahun terburukku.
Setelah Jack di makamkan, hari hariku kembali suram. Aku pikir hidupku sudah tak ada artinya dan aku putuskan untuk bunuh diri. Sebuah kereta yang aku pilih menjadi jalan menyudahi hidup ini.
1...2...3...  tubuh ini terlempar hebat dan aku sudah tak tahu dimana aku berada.
Tempat serba putih dikelilingi banyak bunga.... aku terlihat anggun bersama Jack yang memakai tuxedo putih....

~THE AND~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

Aulia Dyan Yohanlis Copyright 2009 Fashionholic Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting